BAB 8:
MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP
Setiap manusia di dunia ini tentu
mempunyai pandangan hidupnya masing-masing yang perlu dipersiapkan
secara rinci sejak dini agar dapat terlaksana sesuai dengan harapan pada
waktu yang tepat. Pandangan hidup sendiri bersifat kodrati, yang telah
diberikan oleh Tuhan kepada setiap manusia. Adapun pengertian pandangan
hidup itu adalah pendapat ataupun pertimbangan yang dijadikan sebagai
pegangan, pedoman, arahan, atau petujuk hidup di dunia agar dapat
menjalani hidup yang lebih baik lagi dengan adanya pandangan hidup
tersebut. Pendapat atau pertimbangan di sini merupakan hasil pemikiran
manusia itu sendiri yang berdasarkan pengalaman hidup atau sejarah
menurut waktu dan tempat hidupnya.
Pada dasarnya, pandangan hidup mempunyai
empat unsur yang saling terkait satu sama lain yang tidak dapat
terpisahkan, yaitu cita-cita, kebijakan, usaha, dan keyakinan atau
kepercayaan. Yang dimaksud dengan cita-cita adalah apa yang ingin
dicapai dengan usaha atau perjuangan yang akan ditempuh untuk
mendapatkannya. Tujuan yang ingin dicapai adalah kebajikan. Kebajikan
adalah segala sesuatu hal yang baik yang dapat manusia itu bahagia,
makmur dan tentram. Usaha atau perjuangan yaitu kerja keras yang
dilandasi oleh kepercayaan dan keyakinan. Keyakinan atau kepercayaan itu
dapat diukur dengan kemampuan akal, kemampuan jasmani, dan kepercayaan
kepada Tuhan.
Seperti yang sedang berkembang di berbagai
penjuru dunia saat ini, yaitu semakin maraknya kasus terorisme dan bom
bunuh diri yang mengatasnamakan agama yang merenggut banyak korban dan
materi yang tidak sedikit. Masalah ini terjadi akibat kurang tepatnya
pandangan suatu kelompok terhadap masalah kehidupan yang sedang
terjadi. Mereka menafsirkan suatu ajaran secara sepotong-sepotong dan
hanya berdasarkan pada satu atau dua sumber saja tanpa melihat keadaan
sekitarnya.
Mereka berpandangan bahwa semua orang yang
menentang atau memusuhi keyakinannya adalah musuh bagi mereka dan itu
harus dimusnahkan dari muka bumi ini untuk terciptanya kehidupan yang
aman dan sejahtera. Padahal jika diperhatikan lebih dalam sebenarnya
pandangan mereka terhadap masalah tersebut adalah kurang tepat, tidak
sewajarnya orang yang keliru ditiadakan tanpa memberi kesempatan untuk
kembali ke jalan yang benar.
Akan tetapi nampaknya pandangan seperti
itu seperti sudah mendarah daging pada diri mereka dan para pengikutnya.
Bahkan mereka beranggapan bahwa jika melakukan hal tersebut maka akan
mendapat suatu pahala yang besar dan kalaupun mereka meninggal dalam
menjalankan aksi mereka tersebut dianggap sebagai mati syahid. Padahal
jika dinilai justru perbuatan yang mereka lakukan itu sangat sangat
biadab dan tidak berperikemanusiaan.
Lebih parahnya lagi, mereka juga tidak
segan-segan untuk menyebarkan ajarannya tersebut kepada orang-orang yang
di sekitar mereka sehingga pengikut mereka menjadi bertambah banyak.
Dan hal tersebut tidak akan berhenti sebelum apa yang mereka inginkan
tercapai.
Seperti yang kita lihat sekarang ini,
meskipun pimpinan gembong teroris sudah banyak yang tertangkap tetapi
terorisme masih terus terjadi. Hal tersebut dikarenakan bahwa ajaran
yang mereka ajarkan masih belum mati dan terus berjalan sehingga siapa
saja bisa menerukan ajaran tersebut meskipun sang pemimpin telah tiada,
karena mereka bisa membentuk kader-kader pemimpin baru.
Untuk masalah tersebut hal yang harus
dibenahi sebenarnya adalah pandangan hidup pada pribadi masing masing
orang tersebut. Kalau yang dibasmi adalah pemimpinnya itu belum bisa
menuntaskan permasalahan karena pengikutnya masih banyak dan hal itu
sulit untuk ditelusuri satu per satu. Kalau pandangan hidup mereka sudah
kembali ke jalan yang benar, tidak perlu lagi diperintah pun mereka
akan menghentikan aksi yang mereka jalankan sekarang ini dengan
kesadaran pribadi.
Pandangan hidup banyak sekali macam dan ragamnya. Akan tetapi berikut adalah klasifikasi berdasarkan asalnya, antara lain:
1.Pandangan hidup yang berasal dari agama, yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
2.Pandangan hidup yang berupa ideologi, yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada Negara tersebut.
3.Pandangan hidup hasil renungan, yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
Orang yang memiliki pandangan hidup pasti
memiliki tujuan, dan tujuan ini biasa disebut cita-cita. Menurut kamus
umum Bahasa Indonesia, yang disebut cita-cita adalah keinginan, harapan,
atau tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Baik keinginan, harapan,
maupun tujuan merupakan apa yang ingin dicapai seseorang pada masa
mendatang. Apabila cita-cita itu tidak mungkin atau belum mungkin
terpenuhi, maka cita-cita itu disebut angan-angan.
Antara masa sekarang yang merupakan
realita dengan masa yang akan datang sebagai ide atau cita-cita terdapat
jarak waktu. Dapatkah seseorang mencapai apa yang dicita-citakan, hal
itu bergantung dari tiga faktor berikut:
1. Faktor manusia ;
2. Faktor kondisi ; dan
3. Faktor tingginya cita-cita
Terdapat formula sukses yang dapat kita jadikan pedoman untuk menggapai cita-cita kita. Pertama, kita harus mengubah belief system (keyakinan
dan tujuan) kita. Kedua, kita harus mengubah cara berpikir kita dan
emosi kita. Ketiga, mengubah segala keputusan kita yang dapat menghambat
cita-cita kita. Keempat, kita harus mengubah segala tindakan-tindakan
buruk kita. Dari semua itu kita akan mendapatkan hasil yang menjadi
keyakinan dan tujuan kita dari awal.
Cita-cita yang baik adalah cita-cita yang
dicapai melalui kerja keras, kreativitas, inovasi, dukungan orang lain
dan sebagainya. Khayalan hasil melamun cenderung tidak logis dan
bersifat mubazir karena banyak waktu yang terbuang untuk menghayal yang
tidak-tidak.
Dalam bercita-cita pun sebaiknya jangan
terlalu mendetail dan fanatik karena kita bisa dibuat stres dan depresi
jika tidak tercapai, harus disesuaikan dengan kemampuan yang kita
miliki.
Tidak semua orang bisa menentukan
cita-cita. Jika tidak bisa menentukan cita-cita, maka bercita-citalah
untuk menjadi orang yang berguna dan dicintai orang banyak dengan hidup
yang berkecukupan. Untuk mendapatkan motivasi dalam mengejar cita-cita
kita bisa mempelajari kisah sukses orang lain atau membaca atau melihat
film motivasi hidup seperti Laskar Pelangi.
Langkah-langkah Berpandangan Hidup yang Baik
Setiap manusia pasti mempunyai pandangan
hidup apapun dan bagaimanapun itu untuk dapat mencapai dan berhasil
dalam kehidupan yang diinginkannya. Tetapi apapun itu, yang terpenting
adalah memiliki pandangan hidup yang baik agar dapat mencapai tujuan dan
cita-cita dengan baik pula. Adapun langkah-langkah berpandangan hidup
yang baik yakni:
Mengenal
Mengenal merupakan suatu kodrat bagi
manusia yaitu merupakan tahap pertama dari setiap aktivitas hidupnya
yang dalam jal ini mengenal apa itu pandangan hidup. Tentunya kita yakin
dan sadar bahwa setiap manusia itu pasti mempunyai pandangan hidup,
maka kita dapat memastikan bahwa pandangan hidup itu ada sejak manusia
itu ada, dan bahkan hidup itu ada sebelum manusia itu belum turun ke
dunia.
Mengerti
Tahap kedua untuk berpandangan hidup yang
baik adalah mengerti. Mengerti disini dimaksudkan mengerti terhadap
pandangan hidup itu sendiri. Bila dalam bemegara kita berpandangan pada
Pancasila, maka dalam berpandangan hidup pada Pancasila kita hendaknya
mengerti apa Pancasila dan bagaimana mengatur kehidupan bemegara. Begitu
juga bagi yang berpandangan hidup pada agama Islam. Hendaknya kita
mengerti apa itu Al-Qur’an, Hadist dan ijmak itu dan bagaimana ketiganya
itu mengatur kehidupan baik di dunia maupun di akhirat.
Menghayati
Langkah selanjutnya setelah mengerti
pandangan hidup adalah menghayati pandangan hidup itu. Dengan menghayati
pandangan hidup kita memperoleh gambaran yang tepat dan benar mengenai
kebenaran pandangan hdiup itu sendiri.
Menghayati disini dapat diibaratkan
menghayati nilai-nilai yang terkandung didalamnya, yaitu dengan
memperluas dan mernperdalam pengetahuan mengenai pandangan hidup itu
sendiri. Langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam rangka menghayati
ini, menganalisa hal-hal yang berhubungan dengan pandangan hidup,
bertanya kepada orang yang dianggap lebih tahu dan lebih berpengalaman
mengenai isi pandangan hidup itu atau mengenai pandangan hidup itu
sendiri. Jadi dengan menghayati pandangan hidup kita akan memperoleh
mengenai kebenaran tentang pandangan hidup itu sendiri.
Meyakini
Setelah mengetahui kebenaran dan
validitas, baik secara kemanusiaan, maupun ditinjau dari segi
kemasyarakatan maupun negara dan dari kehidupan di akherat, maka
hendaknya kita meyakini pandangan hidup yang telah kita hayati itu.
Meyakini ini merupakan suatu hal untuk cenderung memperoleh suatu
kepastian sehingga dapat mencapai suatu tujuan hidupnya.
Mengabdi
Pengabdian merupakan sesuatu hal yang
penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan
diterima baik oleh dirinya lebih-lebih oleh orang lain. Dengan mengabdi
maka kita akan merasakan manfaatnya. Sedangkan perwujudan manfaat
mengabdi ini dapat dirasakan oleh pribadi kita sendiri. Dan manfaat itu
sendiri bisa terwujud di masa masih hidup dan atau sesudah meninggal
yaitu di alam akhirat.
Langkah-langkah berpandangan hidup yang baik :
Dengan mempunyai langkah-langkah
itulah kita dapat memperlakukan pandangan hidup sebagai sarana mencapai
tujuan dan cita-cita dengan baik. adapun langkah-langkah itu sebagai
berikut :
Mengenal : merupakan suatu kodrat
manusia yaitu merupakan tahap pertama dari setiap aktivitas hidupnya
yang dalam jalan ini mengenal apa itu pandangan hidup.
Mengerti : tahap kedua untuk
berpandangan hidup yang baik adalah mengerti. mengerti disini
dimaksudkan mengerti terhadap pandangan hidup itu sendiri.
Menghayati : dengan menghayati
pandangan hidup kita memperoleh gambaran yang tepat dan benar mengenai
kebenaran pandangan hidup itu sendiri.
Meyakini : dengan meyakini berarti secara langsung ada penerimaan yang ikhlas terhadap pandangan hidup itu.
Mengabdi : sesuatu hal yang penting
dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima
baik oleh dirinya lebih-lebih oleh orang lain.
Mengamankan : langkah yang terakhir
ini merupakan langkah terberat dan benar-benar membutuhkan iman yang
teguh dan kebenaran dalam menanggulangi segala sesuatu demi tegaknya
pandangan hidup itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar