Minggu, 15 November 2015

Sulitnya Perdamaian antara Supporter Persija dan Persib

Sulitnya Perdamaian antara Suporter Persija dan Persib
(Analisis pemuda dan sosialisasi)
Persepakbolaan di Indonesia memiliki aset yang sangat besar dan mempunyai potensi yang tinggi demi memajukan negara lewat cabang olahraga sepakbola. Namun demikian, hal ini jauh dari harapan bangsa dan masyarakat Indonesia karena banyak sekali skandal-skandal yang terjadi di internal kepengurusan sepakbola di negeri ini serta kurang remajanya pendukung antar klub yang selalu bergesekan bila ada pertandingan, gesekan fisik maupun non fisik seperti terjadinya keributan sebelum atau sesudah pertandingan itu berlangsung hingga sampai ada korban luka-luka maupun meninggal dunia. Seperti halnya yang kita ketahui pendukung persija jakarta dan persib bandung dengan sebutan yang kita kenal the Jak Mania dan Viking dari dahulu hingga kini mereka saling berseteru dan sangat sulit untuk di damaikan. Perseteruan ini banyak yang tidak tahu dan bertanya, bagaimana sebenarnya permusuhan the Jak dengan Viking bermula. Mengapa timbul rasa benci dalam benak masing-masing dari mereka. Hingga kini, keduanya masih saja berseteru. Bahkan semakin meruncing dan sulitnya penegakan hukum dalam menindak tegas para oknum-oknum yang melanggar aturan-aturan yang telah berlaku didalam persepakbolaan karena mungkin terlalu banyaknya oknum yang melanggar aturan tersebut.
Dari generasi ke generasi baik suporter the Jak maupun Viking terdiri dari berbagai kalangan umur. Dari dewasa, remaja sampai anak-anak. Orang tua yang fanatik terhadap klubnya bisa dipastikan anak-anaknya pun akan menjadi suporter sejati seperti orang tuanya. Selain itu, dalam kasus penyerangan antar suporter tak jarang para remaja bahkan anak-anak terlibat didalamnya. Hal inilah yang menyebabkan permusuhan di tularkan dari generasi ke generasi berikutnya dan bertahan sampai sekarang. Kekisruhan pendukung kedua klub ini pun tidak hanya terjadi didalam maupun di luar lapangan saja namun seiring perkembangan jaman lain dulu lain sekarang, dulu belum ada media sosial untuk berinteraksi antar suporternya, walau belum ada pembuktian bahwa media sosial berpengaruh menciptakan atau memperkeruh permusuhan tetapi beberapa ksus terakhir membuat kedua belah pihak berselisih di dunia maya.
Masih pendeknya pemikiran antar kedua pendukung ini mereka menyebutkan bahwa darah dibalas dengan darah, itu yang masih tertancap di jiwa sebagian suporter. Hal yang lumrah bagi seorang manusia yang berempati terhadap kerabat dekatnya, apalagi sesama suporter mereka sudah menganggap keluarga besar. Selain itu, balas membalas selalu terjadi, karena masing-masing pihak merasa harga dirinya sebagai suporter kedua klub terinjak-injak.
Perlunya solusi-solusi khusus untuk mendamaikan kedua pendukung persija dan persib sehingga  persepakbolaan indonesia menjadi nyaman, aman dan tentram seperti halnya persepakbolaan di eropa. Berikut ini adalah solusi untuk mendamaikan the Jak Mania dan Viking demi memajukan persepakbolaan Indonesia :
1. saling menghormati antara suporter Persib Bandung dengan Pesija Jakarta untuk tidak melakukan hal-hal yang dapat menimbulkan kebencian, konflik fisik, maupun tindakan anarkis lainya dengan cara mengendalikan seluruh pendukung demi terwujudnya suasana kondusif dalam setiap pertandingan dalam setiap pertandingan maupun diluar luar pertandingan dimana pun lokasi pertandinga tersebut dilaksanakan khususnya di wilayah Jawa Barat dan DKI Jakarta. 

2. Menghentikan pertikaian antar suporter di setiap pertandinga sepak bola antara Persib Bandung dan Persija Jakarta yang berlangsung di wilayah Jawa Barat maupun DKI Jakarta dan wilayah lainnya.

2. Menghentikan pertikaian antar suporter di setiap pertandingan sepak bola antara Persib Bandung dan Persija Jakarta yang berlangsung di Wilayah Jawa Barat maupun DKI Jakarta dan wilayah lainnya.

3. Melaksanakan tugas bersama-sama antara kedua koordinator lapangan dan suporter dengan aparat keamanan dalam pengamanan kegiatan pertandingan sepak bola antara Persib Bandung dengan Persija Jakarta yang melibatkan pengarahan massa dari kedua belah pihak.

4. Secara proaktif akan membantu aparat keamanan dalam memelihara dan menjaga keamanan serta ketertiban dengan mengoptimalkan koordinasi yang efektif antara suporter Persib dan Persija terkait dalam pertandingan sepak bola baik antara Persib dan Persija maupun dengan kesebelasan lainnya serta kegiatan lainnya.

5. Dengan islah antara suporter Persib dan Persija kita tingkatkan hubungan silaturahmi dan persaudaraan guna meraih prestasi sepak bola.

6. Menaati seluruh ketentuan hukum dan perundang-undangan yang berlaku, diantaranya mematuhi ketertiban lalu lintas, apabila terjadi pelanggaran, tindak pidana yang harus diselesaikan sesuai dengan prosedur hukum, tidak akan mencampuri, mengintervensi yang dapat menggangu proses penyidikan, penuntutan, dan persidangan.

Memang tidak seperti membalikan telapak tanga untuk membuat seluruh suporter the Jak dan Viking berdamai seutuhnya. Perlu dicarikan solusi yang tepat baik dari pihak suporter, manajemen klub, kepolisian, dan masyarakat, sudah seharusnya persepakbolaan Indonesia terbang dan mendunia dan mementingkan perdamain dari seluruh suporter , persaingan secara sehat harus di kepedankan bukanlah kekerasan yang dipakai tetapi pemikiran yang cerdas dalam mendukung klub sepak bola di negeri ini. Wahai para oktum kedua belah pihak, sadarlah bahwa perbuatan anda hanya berdampak negatif dan tidak ada manfaatnya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar