Terkikisnya
Budaya Gotong-Royong di Kota
(Masyarakat
Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan)
Gotong royong adalah salah satu budaya bangsa yang
membuat Indonesia, dipuji oleh bangsa lain karena budayanya yang unik dan penuh
toleransi antar sesama manusia.Ini juga merupakan salah satu faktor yang
membuat Indonesia bisa bersatu dari Sabang hingga Merauke, walaupun berbeda
agama, suku dan warna kulit.
Ciri khas bangsa Indonesia salah satunya adalah
gotong royong, kita mengetahui bahwa modernisasi dan globalisasi melahirkan
corak kehidupan yang sangat kompleks, hal ini seharusnya jangan sampai membuat
bangsa Indonesia kehilangan kepribadiannya sebagai bangsa yang kaya akan unsur
budaya. Akan tetapi dengan semakin derasnya arus globalisasi mau tidak mau
kepribadian tersebut akan terpengaruh oleh kebudayaan asaing yang lebih
mementingkan individualisme. Sesungguhnya budaya gotong-royong merupakan
kekuatan besar budaya masyarakat yang perlu dikembangkan terus di negeri ini.
Budaya gotong- royong tidak berarti harus selalu
melakukan hal-hal besar bagi masyarakat. Dengan melakukan kegiatan sederhana
pun, seperti membagikan pakaian bekas kepada masyarakat yang membutuhkan,
melakukan pembersihan lingkungan, mendorong terciptanya kerjasama antar warga
dan menanam pohon, itu semua merupakan termasuk budaya gotong-royong.
Akan tetapi belakangan ini, sifat dasar itu telah
mulai menipis. Perubahan-perubahan dramatis yang melanda bangsa ini, telah
mencerabut sifat dasar kebangsaan itu dan berubah menjadi nilai lain yang
merupakan lawan dari semangat gotong royong(komunalisme), yakni
indvidualisme. Terdapat kecenderungan-kecenderungan yang tak dapat
ditolak, bahwa individualisme, telah menjadi alternatif dari sistem nilai yang
gejalanya terus menguat pada masyarakat. Etika ketimuran yang ditandai dengan
gotong royong sebagai ciri khas dari masyarakat komunal, telah tergantikan
peranannya oleh individualisme.Terlalu banyak contoh soal terjadinya perubahan
atau bahkan perubahan orientasi Indonesia sebagai sebuah bangsa. Dimana sistim
nilai dasar telah tergantikan nilai baru yang merupakan dampak dari arus
modernsisasi.Tak ada lagi perasaan kebersamaan sebagai warga sosial.
Tak hanya di kalangan masyarakat perkotaan, tetapi
telah merembes ke pedesaan-pedesaan. Contoh sederhana ialah soal rembug desa yang
biasa mengawali adanya hajatan warga, misalnya membangun rumah, selokan atau
jalan desa, sekarang telah tergantikan, sebab jalan desa, pembuatan saluran
irigasi telah menjadi paket-paket proyek anggaran yang dikerjakan oleh
pemborong.Juga gotong- royong membangun rumah. Sudah jarang ditemui ada warga
tanpa pamrih bekerjasama membangun rumah salah satu warganya. Sekarang, untuk
bekerja, setidaknya si pemilik rumah harus menyediakan dana untuk memberi upah.
Nilai-nilai telah terkomersialisasikan, dari kerja dengan penuh kerelaan
menjadi kerja dengan motivasi memperoleh upah. Selain itu, kini di
masyarakat sudah terbentuk sikap apatis atau acuh terhadap situasi
lingkungannya karena mereka hanya sibuk berkerja dan jarang sekali berinteraksi
dengan sesama.
Semangat gotong royong ini
bisa tumbuh dengan beberapa cara yang salah satunya adalah menghidupkan kembali
semangat kebersamaan dalam komunitas bersama yaitu organisasi. Dengan
berorganisasi maka seseorang akan mendapatkan banyak keuntungan seperti dapat
memiliki keterampilan tertentu (soft skill). Dalam keterlibatan seseorang
dalam organisasi akan ada interaksi antar individu-individu sehingga tercipta
rasa kebersamaan dan kekeluargaan. Organisasi itu tidak harus seperti
organisasi formal yang ada di sekolah, kampus atau pun kampung akan tetapi bisa
berupa paguyuban, komunitas, perkumpulan atau pun berbentuk klub yang
berdasarkan hobi seperti klub sepakbola. Hal ini sangat penting karena ada
kerjasama antara satu sama lain yang secara perlahan akan terbentuk semangat
gotong royong. Semoga semangat gotong royong akan bersemi kembali dan bisa
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari rakyat Indonesia.
Selain itu, untuk menumbuhkan kembali semangat gotong
royong di masyarakat perkotaan yaitu dengan cara melakukan kerja bakti disetiap
RT yang dinamakan dengan Jumat bersih. Dengan demikian, lingkungan tempat
tinggal kita akan bersih dan tidak terlihat kumuh serta lebih nyaman.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar