Jumat, 25 Desember 2015

Terkikisnya Budaya Gotong-Royong di Kota

Terkikisnya Budaya Gotong-Royong di Kota
(Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan)
                                              
Gotong royong adalah salah satu budaya bangsa yang membuat Indonesia, dipuji oleh bangsa lain karena budayanya yang unik dan penuh toleransi antar sesama manusia.Ini juga merupakan salah satu faktor yang membuat Indonesia bisa bersatu dari Sabang hingga Merauke, walaupun berbeda agama, suku dan warna kulit.
Ciri khas bangsa Indonesia salah satunya adalah gotong royong, kita mengetahui bahwa modernisasi dan globalisasi melahirkan corak kehidupan yang sangat kompleks, hal ini seharusnya jangan sampai membuat bangsa Indonesia kehilangan kepribadiannya sebagai bangsa yang kaya akan unsur budaya. Akan tetapi dengan semakin derasnya arus globalisasi mau tidak mau kepribadian tersebut akan terpengaruh oleh kebudayaan asaing yang lebih mementingkan individualisme. Sesungguhnya budaya gotong-royong merupakan kekuatan besar budaya masyarakat yang perlu dikembangkan terus di negeri ini.
Budaya gotong- royong tidak berarti harus selalu melakukan hal-hal besar bagi masyarakat. Dengan melakukan kegiatan sederhana pun, seperti membagikan pakaian bekas kepada masyarakat yang membutuhkan, melakukan pembersihan lingkungan, mendorong terciptanya kerjasama antar warga dan menanam pohon, itu semua merupakan termasuk budaya gotong-royong.
Akan tetapi belakangan ini, sifat dasar itu telah mulai menipis. Perubahan-perubahan dramatis yang melanda bangsa ini, telah mencerabut sifat dasar kebangsaan itu dan berubah menjadi nilai lain yang merupakan lawan dari semangat gotong royong(komunalisme), yakni indvidualisme. Terdapat kecenderungan-kecenderungan yang tak dapat ditolak, bahwa individualisme, telah menjadi alternatif dari sistem nilai yang gejalanya terus menguat pada masyarakat. Etika ketimuran yang ditandai dengan gotong royong sebagai ciri khas dari masyarakat komunal, telah tergantikan peranannya oleh individualisme.Terlalu banyak contoh soal terjadinya perubahan atau bahkan perubahan orientasi Indonesia sebagai sebuah bangsa. Dimana sistim nilai dasar telah tergantikan nilai baru yang merupakan dampak dari arus modernsisasi.Tak ada lagi perasaan kebersamaan sebagai warga sosial.
Tak hanya di kalangan masyarakat perkotaan, tetapi telah merembes ke pedesaan-pedesaan. Contoh sederhana ialah soal rembug desa yang biasa mengawali adanya hajatan warga, misalnya membangun rumah, selokan atau jalan desa, sekarang telah tergantikan, sebab jalan desa, pembuatan saluran irigasi telah menjadi paket-paket proyek anggaran yang dikerjakan oleh pemborong.Juga gotong- royong membangun rumah. Sudah jarang ditemui ada warga tanpa pamrih bekerjasama membangun rumah salah satu warganya. Sekarang, untuk bekerja, setidaknya si pemilik rumah harus menyediakan dana untuk memberi upah. Nilai-nilai telah terkomersialisasikan, dari kerja dengan penuh kerelaan menjadi kerja dengan motivasi memperoleh upah. Selain itu, kini di masyarakat sudah terbentuk sikap apatis atau acuh terhadap situasi lingkungannya karena mereka hanya sibuk berkerja dan jarang sekali berinteraksi dengan sesama.
Semangat gotong royong ini bisa tumbuh dengan beberapa cara yang salah satunya adalah menghidupkan kembali semangat kebersamaan dalam komunitas bersama yaitu organisasi. Dengan berorganisasi maka seseorang akan mendapatkan banyak keuntungan seperti dapat memiliki keterampilan tertentu (soft skill). Dalam keterlibatan seseorang dalam organisasi akan ada interaksi antar individu-individu sehingga tercipta rasa kebersamaan dan kekeluargaan. Organisasi itu tidak harus seperti organisasi formal yang ada di sekolah, kampus atau pun kampung akan tetapi bisa berupa paguyuban, komunitas, perkumpulan atau pun berbentuk klub yang berdasarkan hobi seperti klub sepakbola. Hal ini sangat penting karena ada kerjasama antara satu sama lain yang secara perlahan akan terbentuk semangat gotong royong. Semoga semangat gotong royong akan bersemi kembali dan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari rakyat Indonesia. 

Selain itu, untuk menumbuhkan kembali semangat gotong royong di masyarakat perkotaan yaitu dengan cara melakukan kerja bakti disetiap RT yang dinamakan dengan Jumat bersih. Dengan demikian, lingkungan tempat tinggal kita akan bersih dan tidak terlihat kumuh serta lebih nyaman.


Sumber :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar